Ulang Tahun Kota Kuningan – Hari jadi Kota Kuningan jatuh pada tanggal 1 September 2017. Hari jadi ini akan dimeriahkan dengan sejumlah event wisata yang sangat menarik. Rangkaian acara peringatan hari jadi yang ke-519 ini telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2017. Dengan berbagai acara yang mengangkat sejarah Kota Kuningan Jawa Barat.
Tradisi Babarit akan digelar di Pendopo Kuningan pada 3 September 2017. Babarit adalah tradisi buhun yang merupakan salah satu kebiasaan karuhunan Sunda.
Babarit memiliki petuah dan sarat dengan makna adi luhung tinggi bagi yang mempercayai warisan tak benda tersebut.
Tradisi Babarit sebagai bentuk, wujud dari ungkapan dan penyampaian rasa syukur pada Sang Maha Pencipta atas berkah dan limpahan rizki yang diberikan.
Tradisi Babarit yang kerap digelar pada bulan Hapit (bulan islam), warga selalu menyalakan obor awi yang terbuat dari bamboo. Obor awi dibuat hanya sembilan buah. Diyakini, sembilan obor itu sangat mengandung hikmah dari karuhun.
Masyarakat diwajibkan membawa makanan dari rumah untuk disatukan dan dimakan setelah tawasul mendoakan para leluhur.
Kepoin: 15 Tempat Wisata di Bengkulu Yang Menarik Untuk Dikunjungi
Pada 4 September 2017, ada dua acara sekaligus, Saptonan dan Panahan Tradisional. Bertempat di Lapangan Sepak Bola Kertawangunan Kecamatan Sindang Agung.
Saptonan merupakan agenda tahunan yang diadakan setiap momen peringatan Hari Jadi Kuningan. Event Saptonan dan Panahan termasuk yang paling ditunggu warga karena terbilang langka.
Bukan hanya warga di daerah Kecamatan Sindang Agung saja yang menyaksikan. Warga dari Kalimanggis, Ciawigebang, Cidahu, Cimahi dan Luragung bahkan dari daerah luar Kuningan juga turut menyaksikan acara tersebut.
Sebelum pergelaran Saptonan dimulai, biasanya diawali dengan prosesi atau upacara yang menggambarkan keadaan masa kerajaan.
Peserta sudah mempersiapkan kebolehan untuk mengikuti adu ketangkasan menunggang kuda, dengan mengenakan kostum mirip pada jaman kerajaan. Misalnya patih, adipati dan tumenggung memakai bendo, baju taqwa dan kain lancar
Demang mengenakan pakaian yang lebih sederhana seperti kain odot, celana pangsi, sandal karet (sendal bandol) yang talinya sampai lutut.
Begitu pula para menak, pamager sari mengenakan pakaian yang sama seperti dipakai adipati dan tumenggung. Ada pula mengenakan pakaian kebaya.
Nanti, Adipati, Tumenggung dan Demang menunggangi kuda diikuti oleh para prajurit atau ponggawa. Ponggawa memakai pakaian sampur, rompi, calana kain dodot, sendal serta membawa tumbak, tameng dan keris, kujang, pedang, gondewa dan umbul-umbul
Sepintas, pergelaran saptonan agak mirip dengan pacuan kuda tradisional. Hanya saja, saptonan bukan lomba memacu kuda, tapi merupakan uji ketangkasan menunggangi kuda sambil melempar tombak ke arah ember berisi air yang digantung di tiang atau gawang saptonan.
Sedangkan panahan tradisional, salah satu warisan luluhur karajaan Kuningan yang ditularkan kepada rakyatnya agar mampu menggunakan gondewa sebagai alat bela diri dalam menghadapi gangguan ketentraman rakyat pada jaman dahulu
Selain itu, mengandung makna pendidikan atau ajaran untuk lebih memusatkan diri dan menahan emosi. Sebab dengan jiwa yang tenang biasanya kesuksesan mudah dicapai
Pada 6 September 2017, akan ada Pembukaan Pameran Pembangunan di Pandapa Paramarta. Event ini adalah pameran hasil pembangunan yang berhasil dicapai.
Pembukaan Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Nasional di Pandapa Paramarta pada 8 September 2017.
Tak kalah seru, pada 10 September 2017 juga akan dilaksanakan Karnaval Budaya. Start bertempat di Jalan Siliwangi (Depan Pendopo) dan Panggung Kehormatan depan Taman Kota Kuningan.
Berkaca pada tahun sebelumnya, puluhan ribu warga Kuningan berdesakan di sepanjang Jalan Siliwangi sampai Taman Kota untuk menyaksikan karnaval dalam rangka Ulang Tahun Kota Kuningan ini.
Karnaval ini akan diikuti Satuan Kerja Perangkat Daerah 32 kecamatan, organisasi kepemudaan, puluhan sekolah, komunitas, usaha kecil-menengah, obyek wisata, grup seni budaya
Karnaval budaya dan hasil pembangunan merupakan daya tarik tersendiri bagi daerah untuk mempromosikan wisata dan budaya daerah asli Kuningan yang masih bertahan selama 519 tahun
Yang paling ditunggu adalah event yang dihelat pada 17 September 2017. Karena ada Jalan Santai Hari Jadi Kuningan di Pandapa Paramarta dan Pacuan Kuda Tradisional di Lapang Pacuan Kuda Jalan Baru Soekarno yang biasanya juga dihadiri puluhan ribu warga.
Pacuan Kuda Tradisional tersebut bakal menjadi hiburan unik bagi pengunjung. Pasalnya, peserta pacuan kuda merupakan para kusir delman yang biasa beroperasi di Kuningan.
“Masyarakat dan wisatawan pasti terhibur dengan keseruan balap kuda tradisional yang pesertanya merupakan para kusir dan kuda delman yang sehari-hari beroperasi di wilayah Kabupaten Kuningan,” kata Bupati Acep.
Terakhir, pada 23 September 2017, rangkaian kegiatan HUT Kuningan akan ditutup dengan pagelaran Wayang Ajen di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru. Untuk diketahui, Wayang Ajen ini sudah go international. Wayang Ajen menjadi nomor satu di India tahun 2010. Wayang Ajen juga diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Wayang Ajen pimpinan Ki Dalang Wawan Gunawan ini sudah berkeliling ke puluhan negara untuk memperkenalkan wayang golek khas Jawa Barat itu. Dia kombinasikan dengan teknologi multimedia, tata cahaya, tata suara dan tata panggung yang mengesankan.
“Dengan bahasa yang lebih gaul dan tidak kaku, masyarakat jadi lebih terhibur. Mindsset tradisi budaya yang identik dengan frame pikiran yang kuno dan ketinggalan zaman disulap menjadi sumber inspirasi,” tukasnya.
Kepoin juga: Wisata Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau
Berikut jadwal lengkap acara peringatan hari jadi Kuningan, Ulang Tahun Kota Kuningan ke-519:
3 September 2017 – Babarit bertempat di Depan Pendopo, Kuningan.
4 September 2017 – Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kab. Kuningan
4 September 2017 – Sapton dan Panahan Tradisional bertempat di Lapangan Sepak Bola Kertawangunan Kec. Sindang Agung
6 September 2017 – Pembukaan Pameran Pembangunan di Pandapa Paramarta
8 September 2017 – Pembukaan Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Nasional di Pandapa Paramarta
10 September 2017 – Karnaval Budaya bertempat di Start Jalan Siliwangi (Depan Pendopo) dan Panggung Kehormatan depan Taman Kota Kuningan,
15 September 2017 – Penutupan Pameran Pembangunan di Pandapa Paramarta,
17 September 2017 – Jalan Santai Hari Jadi Kuningan di Pandapa Paramarta,
17 September 2017 – Pacuan Kuda Tradisional di Lapang Pacuan Kuda Jalan Baru Soekarno
23 September 2017 – Pagelaran Wayang Ajen di Desa Cijemit Kec. Ciniru.
Jadwal di atas bisa saja sewaktu-waktu mengalami perubahan tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
Demikian rangkaian acara peringatan hari jadi yang ke-519 Kota Kuningan. Sekarang kamu sudah tahu kan kapan ulang tahun Kota Kuningan dan sedikit sejarah Kota Kuningan? Hayo Ka Kuningan. #PesonaKuningan2017 #HayuKaKuningan
Leave a Reply