Daftar Isi:
Kurang darah, harus makan apa ya? Soalnya sering banget merasakan gejala kelelahan dan lemas. Mau melakukan sesuatu pekerjaan jadi tidak bersemangat. Ini terjadi saat tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke organ tubuh kamu.
Sebenarnya ada banyak jenis anemia, namun yang paling umum adalah anemia defisiensi besi. Kamu bisa meredakan atau mengatasi gejala-gejala anemia jenis ini dengan konsumsi makanan yang mengandung zat besi.
Baca juga:
* 7 Manfaat Daun Kari, Bisa untuk Bumbu dan Kesehatan Lho!
Apa itu Anemia?
Anemia atau biasa juga kita sebut kurang darah, darah rendah, hb rendah.
Anemia terjadi ketika tubuhmu tidak memiliki cukup sel darah merah. Sel-sel tersebut mengalir dengan zat besi dan hemoglobin, yang merupakan protein yang membantu membawa oksigen melalui aliran darah ke seluruh organ-organ tubuh.
Ketika seseorang menderita anemia, bisa merasa lebih lelah atau kedinginan daripada biasanya. Atau bisa juga kulit terlihat terlalu pucat. Ini karena organ tubuh tidak menerima oksigen yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.
Kalau kamu sering ke Unit Donor Darah di PMI akan sering melihat beberapa orang gagal melakukan donor darah. Karena saat dites, langsung terlihat mereka kekurangan zat besi.
Jenis Anemia
Ada beberapa jenis anemia, kesemuanya menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah yang beredar. Tingkat sel darah merah rendah karena salah satu alasan berikut:
- Tubuh tidak dapat membuat cukup hemoglobin (hemoglobin rendah).
- Tubuh bisa membuat hemoglobin, namun hemoglobin tersebut tidak berfungsi dengan baik.
- Tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.
- Tubuh terlalu cepat memecah sel darah merah.
Salah satu jenis anemia yang mungkin sering kamu dengar adalah kekurangan zat besi.
Apa Kurang Darah Umum Terjadi?
Sebarapa banyak orang yang menderita kurang darah (anemia) di dunia? Jawabannya sangat banyak.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), secara global ada sekitar 2,3 miliar orang yang menunjukkan menderita anemia.
Asia dan Afrika yang mencatat prevalensi tertinggi, yaitu 85 persen. Sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Diungkapkan pula bahwa ada 202 juta wanita di Asia Tenggara yang terkena anemia.
Banyak juga kan?
Siapa yang Bisa Menderita Anemia?
Siapa saja yang bisa terkena kurang darah? Jawabannya, semua orang bisa saja menderita kurang darah.
Kelompok berikut ini memiliki risiko lebih tinggi:
Wanita
Wanita mengalama periode menstruasi setiap bulannya. Bahkan beberapa mengalami menstruasi berat atau kondisi seperti fibroid. Persalinan juga bisa dapat menyebabkan anemia.
Anak-anak usia 1-2 Tahun
Tubuh anak-anak membutuhkan lebih banyak zat besi selama masa pertumbuhan.
Bayi
Bayi bisa jadi menerima lebih sedikit zat besi saat disapih oleh ibunya. Sedangkan zat besi dari makanan padat belum mudah dikonsumsi oleh tubuh bayi.
Orang berusia lebih dari 65 tahun
Orang yang berusia di atas 65 lebih cenderung memiliki pola makan yang kurang zat besi. Bisa jadi juga karena penyakit kronis tertentu.
Orang yang menggunakan pengencer darah
Obat-obatan ini termasuk obat termasuk aspirin, clopidogrel (Plavix®), warfarin (Coumadin®), produk heparin, apixaban (Eliquis®), betrixaban (BevyxXa®), dabigatran (Pradaxa®), edoxaban (Savaysa®) dan rivaroxaban (Xarelto®).
Apa saja tanda dan gejala anemia?
Beberapa tanda dan gejala terjadi pada semua jenis anemia, seperti kelelahan, sesak napas dan merasa kedinginan. Lainnya termasuk:
- Pusing atau kelemahan.
- Sakit kepala.
- Lidah sakit.
- Kulit pucat, kulit kering, atau kulit mudah memar.
- Gerakan yang tidak diinginkan di kaki bagian bawah (sindrom kaki gelisah).
- Detak jantung cepat.
Cara mengobati anemia
Bagaimana cara mengatasi kurang darah? Ini tergantung dari apa penyebabnya.
Kalau karena kurang zat besi, vitamin B-12, dan asam folat, maka beri asupan nutrisi tambahan. Dalam beberapa kasus, suntikan Vitamin B-12 diperlukan karena tidak diserap dengan baik dari saluran pencernaan.
Ada baiknya kamu konsultasi dengan dokter dan ahli gizi, untuk mendapatkan diet asupan vitamin, mineral, dan nutrisi lain dalam jumlah tepat. Pola makan yang tepat bisa membantu mencegah berulangnya anemia jenis ini.
Dalam beberapa kasus yang parah, dokter akan menggunakan suntikan erythropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah di sumsum tulang. Kalau karena adanya perdarahan atau tingkat hemoglobin sangat rendah, maka mungkin perlu transfusi darah.
Baca juga:
* 15 Manfaat Oyong Untuk Kesehatan, Kecantikan dan Ibu Hamil
Daftar Makanan untuk Menambah Darah
Kalau kurang darah harus makan apa ya? Nah ini jawabannya. Kamu perlu asupan yang tinggi kandungan asam folat dan zat besi. Apa saja makanan peningkat, yang bisa menaikkan, hb darah? Ini bisa untuk semua orang. Untuk anak-anak, ibu hamil, dan orang tua.
Kebutuhan nutrisi harian, vitamin dan zat besi, itu bervariasi menurut jenis kelamin dan usia.
Wanita akan memerlukan lebih banyak zat besi dan asam folat karena sering kehilangan zat besi selama siklus menstruasi. Ibu hami (bumil) serta ibu menyusui juga lebih banyak membutuhkan nutrisi.
Makanan Penambah Darah Berdasar Nutrisi
1. Zat Besi
Kebutuhan asupan zat besi harian yang disarankan untuk orang dewasa usia 19-50 tahun adalah:
Pria | 8 mg |
Wanita | 18 mg |
Ibu Hamil | 27 mg |
Ibu Menyusui | 9 mg |
Sedangkan pria dan wanita usia lebih dari 50 tahun hanya membutuhkan 8 miligram (mg) zat besi setiap hari.
Sumber makanan yang kaya zat besi:
- hati ayam dan sapi
- daging merah, seperti daging sapi
- seafood
- oatmeal
- kacang-kacangan
- bayam
Baca juga:
* Tips Makan Hemat Bergizi dengan Uang Belanja Sehari 20 Ribu
2. Asam Folat
Pria dan wanita berusia lebih dari 14 tahun membutuhkan 400 mikrogram asam folat setiap harinya.
Untuk bumil atau ibu menyusui, asupan yang direkomendasikan 500-600 mcg per hari.
Makanan yang kaya folat:
- hati sapi
- kacang-kacangan
- bayam
- asparagus
- telur
Baca juga:
* 8 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kaya Kandungan Asam Folat
3. Vitamin B-12
Jumlah vitamin B-12 yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 2,4 mcg. Wanita dan remaja yang hamil membutuhkan 2,6 mcg per hari, dan mereka yang menyusui membutuhkan 2,8 mcg setiap hari.
Hati sapi dan kerang adalah dua sumber vitamin B-12 terbaik. Makanan lainnya termasuk:
- ikan
- daging
- unggas
- telur
- produk susu lainnya
Makanan Penambah Darah Berdasar Jenis Makanan
1. Daging-dagingan
Daging-dagingan termasuk yang dikenal bisa menambah darah. Baik daging sapi, kambing, unggas (ayam dan bebek), semuanya memiliki kandungan tinggi zat besi.
Dilansir halodoc, sangat baik konsumsi daging-daging tersebut berbarengan dengan buah-buahan atau sayuran dengan kandungan vitamin C. Sehingga bisa membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Namun diingatkan agar tidak mengonsumsi daging secara berlebihan. Karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Kamu bisa memilih daging yang rendah lemak dengan menu diet seimbang.
2. Sayur-sayuran
Sayur-sayuran berwarna hijau gelap memiliki kandungan zat besi tinggi. Seperti bayam, kacang polong hijau, kacang merah, kentang, ubi, lobak, brokoli, dan sawi.
Dikatakan bahwa, ubi adalah obat anemia terbaik. Karena bisa mengaktifkan sel-sel darah merah dan menambah oksigen ke dalam darah.
3. Buah-buahan
Untuk menghindari menderita kurang darah kamu bisa rutin konsumsi buah-buahan. Bisa coba anggur, kismis, plum, apel, dan melon. Buah jeruk dan limau juga bermanfaat menambah zat besi dalam tubuh.
Selain melancarkan aliran darah, buah-buahan bisa menambah jumlah sel darah merah dalam tubuh.
4. Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga bermanfaat membantu menambah darah. Jenis makanan yang ini mengandung asam folat dan protein tinggi, selain tentu saja zat besi.
Banyak yang merekomendasikan kacang almond. Konsumsi kacang almond 1 ons setiap hari memberikan asupan 6 persen zat besi ke dalam tubuh.
Wijen termasuk biji-bijian yang baik untuk menambah darah.
5. Roti, Oat, dan Sereal
Roti, oat, dan sereal memberikan sebanyak 20 persen zat besi untuk tubuh kalau dikonsumsi setiap hari.
Sereal banyak mengandung vitamin B12 dan asam folat. Bisa kamu asup saat sarapan untuk mencegah darah rendah selama kamu berkegiatan di siang hari.
Baca juga:
* 8 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kaya Kandungan Asam Folat
Kesimpulan
Demikian ulasan singkat mengenai anemia atau kurang darah serta cara mengatasi dan mencegahnya dari makanan.
Jadi sudah terjawab ya kalau kurang darah harus makan apa. Ada banyak makanan untuk penambah darah yang bisa kita beli setiap hari. Makanan untuk menambah darah tersebut harganya pun masih relatif terjangkau. Dan kalau kamu masih mengalami kurang darah setelah konsumsi berbagai jenis makanan di atas, ada baiknya kamu konsultasi ke dokter atau ahli gizi. Semoga artikel ini bermanfaat.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/anemia
https://www.halodoc.com/biar-sehat-ini-5-makanan-yang-baik-untuk-penambah-darah
Leave a Reply