Garuda Resmi Terbangi Jakarta Banyuwangi

Penerbangan langsung garuda jakarta banyuwangi - Soetta - Blimbingsari
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara

Penerbangan langsung Garuda Jakarta Banyuwangi – Garuda Indonesia resmi menerbangi rute baru Jakarta-Banyuwangi pada hari Jumat (08/09/2017) lalu. Ikut bersama penerbangan langsung (direct flight) tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Terbang bersama Arief Yahya, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury, dan rombongan VIP dari Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura II, dan awak media.

Melihat kedatangan pesawat Garuda Indonesia dan Menpar serta Dirut Garuda Indonesia, Bupati Banyuwangi Azwar Anas tampak begitu sumringah.

Maka begitu pesawat sampai dan berhenti, semburan water cannon menyambut kedatangan mereka. Sambutan serupa sering dilakukan Bandara Blimbingsari untuk apresiasi maskapai yang membuka rute penerbangan ke Bayuwangi. Sebelumnya, NAM Air juga menerima sambutan yang sama.

“Sambutan water cannon itu sangat pantas, lantaran rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, membuat pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat. Ekonomi Banyuwangi bakal bergerak makin cepat lagi.” Ungkap Azwar Anas.

”Dengan adanya penerbangan langsung yang melayani Jakarta-Banyuwangi, para wisatawan, dunia usaha, maupun masyarakat luas bisa lebih hemat waktu karena pesawat langsung menuju ke Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi.

Penerbangan langsung garuda jakarta banyuwangi - Soetta - Blimbingsari
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Saat ini, landasan pacu Bandara Blimbingsari sudah cukup mumpuni. Panjangnya mencapai 2.250 meter. Dengan panjang seperti itu, Bandara Blimbingsari mampu dilandasi pesawat yang lebih besar. “Banyuwangi juga makin siap mengakomodir banyaknya penerbangan. Kami berharap dalam jangka panjang penerbangan Jakarta-Banyuwangi bisa terus tumbuh,” ujar Anas.

Bupati Anas mengaku tertantang dengan perkembangan penerbangan di Bandara Blimbingsari. Karena itu dia mengaku sedang fokus mengerjakan inovasi-inovasi baru bidang pariwisata di Banyuwangi.

“Wisatawan asing yang datang nanti lebih banyak, ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus berinovasi. Karena hanya dengan modal festival-festival saja saya rasa akan kurang. Destinasi terus kita perbaiki. Kebersihan ditingkatkan, sosialisasi ke masyarakat digencarkan, masih banyak lagi yang harus dibenahi,” papar Bupati Anas.

Dalam kesempatan penerbangan perdana Garuda Jakarta Banyuwangi ini, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menyempatkan diri menandatangani MoU kerjasama dengan Direktur Komersial Angkasa Pura II Daan Ahmad. Penandatanganan MoU tersebut turut disaksikan Menpar Arief Yahya dan Kepala UPBU Bandara Blimbingsari Kementerian Perhubungan Dodi Dharma Cahyadi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah menunjuk PT AP II untuk mengelola Bandara Blimbingsari. Daan Ahmad menjelaskan, dalam MoU tersebut, AP II akan menginvestasikan Rp 100 miliar untuk pelebaran apron di Bandara Blimbingsari. Targetnya, Oktober mendatang pengerjaan sudah tuntas.

“Tadi PKS-nya sudah ditandatangani. Investasi Rp 100 miliar itu untuk apron bisa jalan. Targetnya pada bulan Oktober selesai, jadi saat International Conference World Bank di Bali, private jet dan pesawat lain parkirnya di Banyuwangi,” ujarnya.

Selain menginvestasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk apron, rencananya AP II juga akan menginvestasikan Rp 200 miliar untuk perpanjangan dan penebalan runaway di Bandara Blimbingsari pada 2018 mendatang.

Kekerasan landasan akan ditingkatkan sehingga menjadi berstandar pavement classification number (PCN) 54 dari sebelumnya PCN 39. Dengan menjadi kenaikan PCN 39, Bandara Blimbingsari dapat didarati pesawat berlorong tunggal (narrow body), seperti B737 dan A320.

Kami juga akan memperluas apron, karena Bandara Blimbingsari juga akan berperan sebagai alternate airport bagi Bandara Ngurah Rai. Dengan Rp 300 miliar, apron selesai, perpanjangan dan penebalan runaway cukup. Dengan begitu pesawat NG (Boeing 737-800 NG) bisa masuk ke Banyuwangi. Kami berharap potensi daerah Banyuwangi dapat ikut berkembang seiring dengan pengembangan bandara itu sendiri,” tuturnya.

Dengan begitu, Bandara Blimbingsari pada 2018 mendatang tidak hanya menampung pesawat jenis ATR untuk penerbangan perintis seperti belakangan ini. Tapi juga akan bisa menerima jenis pesawat lebih besar. AP II sudah berjanji, begitu proyek apron dan runaway sudah selesai, BUMN itu akan mempercepat penerbangan internasional ke Banyuwangi.

“Kemarin sudah ada operator penerbangan tertentu yang bersedia membuka penerbangan internasional ke Banyuwangi. Maskapai penerbangan swasta nasional, tapi bukan Garuda. Garuda ini biasanya belakangan,” ujar Daan.

Menpar Arief Yahya sejak awal mendorong agar Banyuwangi memliki bandara internasional agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

“Banyuwangi letaknya strategis karena dekat dengan Bali. Banyuwangi itu indah dan jika ingin menjadi destinasi wisata unggulan, Banyuwangi harus punya bandara internasional,” jelas Menpar Arief.

Jika bandara internasional bisa dan selesai dibangun, maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang ditargetkan bisa mencapai 100 ribu orang pada tahun 2019. Jika pergerakan wisatawan semakin banyak, maka akan ada pergerakan uang yang besar. Apalagi pariwisata adalah industri yang paling mudah dan paling murah untuk meningkatkan pendapatan per kapita, menaikkan devisa, dan menciptakan lapangan kerja.

“Apalagi saat ini Banyuwangi sudah dinobatkan sebagai kota festival pariwisata terbaik di Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Ayo ikut rasakan penerbangan langsung Garuda Indonesia Jakarta Banyuwangi. Dua kota penting dalam pariwisata Indonesia. Jakarta adalah the country’s LARGEST tourism market, sedangkan Banyuwangi sebagai “The FASTEST growing tourism destination”. #GarudaKeBanyuwangi

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*