Daftar Isi:
Setiap orangtua yang baru saja mendapatkan bayi, pasti ingin bayinya dalam kondisi normal dan sempurna. Termasuk tidak ingin bayi mereka memiliki gangguan pendengaran. Namun, sudah tahukah kamu cara mengetes pendengaran bayi? Sekarang kita pelajari sedikit yuk cara tes/cek pendengaran bayi.
Kita perlu mengetahui cara tes pendengaran bayi untuk mengetahui sedini mungkin kalau-kalau ada gangguan. Karena kalau ada gangguan pendengaran bisa berdampak luas pada kualitas hidupnya. Gangguan pendengaran akan mengakibatkan gangguan komunikasi, psikologi, dan sosial.
Baca juga:
* Skincare untuk Ibu Hamil ini ‘Aman untuk Janin’
Ketika seseorang mengalami ketulian, dia bukan saja sekedar tidak bisa mendengar. Namun juga berpengaruh pada kemampuan bicaranya.
Dalam salah satu artikel di indonesia.id dikatakan bahwa, gangguan pendengaran itu bisa dihilangkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terutama pada bayi atau tuli kongenital. Tuli Kongenital ini bisa terjadi pada bayi yang baru lahir.
Ketulian itu terjadi karena adanya bawaan, seperti riwayat hamil atau riwayat lahir. Dan bisa juga disebabkan karena infeksi.
Gejala yang terjadi adalah, anak belum bisa bicara sesuai usianya. Bahkan berpotensi menimbulkan masalah lain seperti gangguan telinga, hidung, tenggorokan (THT), dan psikologi.
Seperti dilansir oleh InfoPublik pada Sabtu (23/3), dr Hably menerangkan bahwa, tuli kongenital itu yang paling bahaya. Kalau tidak ditolong, kemungkinan terjadi gangguan perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial.
Gangguan perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial itu, dr Hably melanjutkan, akan mengakibatkan gangguan proses bicara, gangguan komunikasi, gangguan perkembangan kemampuan berbahasa, gangguan proses belajar dan perkembangan kepandaian.
Oleh karenanya, kata dr. Hably, menekankan pentingnya bidan dan masyarakat untuk mengetahui cara tes pendengaran bayi secara sederhana. Memang ya, bayi itu belum bisa berbicara. Namun bayi akan bereaksi saat mendengar suara keras.
Cara Tes Pendengaran Bayi yang Sederhana
Cara observasi bayi terhadap suara dapat kita ketahui dari refleks bayi saat dia mendengar suara keras disebut refleks moro.
Dr Hably menjelaskan, refleks moro itu tangannya seperti mau meluk, kaget. Saat si bayi tidak memakai bedong.
Beberapa tanda lain, antara lain;
- auropalpebra atau mengejapkan mata
- grimacing mengerutkan wajah
- berhenti menyusu atau mengisap lebih cepat
- bernapas lebih cepat
- dan ritme jantung bertambah cepat
Yang terbaik adalah mencoba tes dari arah belakang bayi. Kalau bayi mendengar suara tepuk tangan dari arah belakang, dia akan menunjukkan refleks-nya.
Kalau tidak bereaksi, ada baiknya kita orangtua segera membawanya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Cara Mengetes Pendengaran Bayi lainnya:
Ada juga 2 tes pendengaran bagi bayi yang baru lahir. Kedua cara ini hanya memerlukan waktu singkat, sekitar 5-10 menit.
Tidak menyakitkan, bahkan biasanya bayi akan tertidur selama proses pemeriksaan.
Tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR)
Sebuah sensor akan ditaruh oleh perawat pada kulit kepala bayi. Cara kerja sensor ini adalah dengan mengukur aktivitas gelombang otak bayi. Sebagai respons dari suara klik yang dikirimkan melalui sebuah earphone kecil.
Tes Otoacoustic Emissions (OAE)
Tes pendengaran kedua adalah untuk mengukur gelombang suara di telinga bayi bagian dalam. Perangkat yang digunakan berukuran kecil dan diletakkan di telinga bayi. Perangkat tersebut menghasilkan bunyi klik yang lembut. Respon telinga bayi terhadap bunyi tersebut yang akan diukur.
Hasil Tes
Orangtua bayi tidak memerlukan waktu lama untuk mengetahui hasil tes pendengaran bayi. Tak lama dari tes selesai, hasilnya sudah bisa diketahui.
Kalau hasil tes menyatakan kedua telinga bayi bisa merespons dengan baik, maka kemungkinan besar tidak ada gangguan telinga yang akan dialami oleh bayi.
Namun, kalau bayi dinyatakan tidak lulus tes pendengaran, jangan dulu berkecil hati. Bukan berarti bayi kita memiliki gangguan pendengaran. Mungkin saja ada faktor lain, sehingga dibutuhkan serangkaian tes pendengaran lanjutan untuk memastikan penyebab dan letak gangguan pendengaran.
Penyebab Kegagalan Tes
Beberapa penyebab kegagalan tes pendengaran pada bayi, antara lain:
- Adanya cairan pada telinga bagian tengah atau kotoran yang menyumbat didalam saluran telinga
- Suara berisik di dalam ruangan tes
- Bayi terlalu banyak menangis atau bergerak
Langkah Lanjutan
Periksa ke dokter THT adalah langkah lanjutan kalau dinyatakan ada gangguan. Biasanya, kamu akan disarankan untuk ke dokter THT sekitar 4 minggu setelah tes pertama tersebut.
Tes pendengaran pada bayi di dokter THT, kurang lebih sama dengan tes pertama. Tidak akan menyakiti dan memerlukan waktu sekitar 1-2 jam.
Baca juga:
* Dnars Skincare Indonesia dengan Kandungan Herbal Premium
Walaupun demikian, jenis-jenis tes pendengaran bayi baru lahir tidak selalu bisa mendeteksi gangguan pendengaran permanen.
Gangguan pendengaran mungkin bisa saja terjadi di usia kanak-kanak. Kita harus rajin konsultasi dengan tenaga medis atau dokter untuk mendapatkan informasi terbaik untuk bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Sumber:
http://infopublik.id/kategori/kesehatan/336336/begini-cara-observasi-pendengaran-bayi-baru-lahir
https://www.alodokter.com/jangan-abaikan-tes-pendengaran-pada-bayi-baru-lahir
Leave a Reply