Daftar Isi:
Selain keindahan pantai, Belitung memiliki keindahan lain yang bisa kamu kunjungi dan nikmati. Kamu bisa datang ke Bukit Peramun dan melihat Tarsius Belitung di malam hari. Keposiasi baru tahu juga nih pesona lain dari wisata Belitung.
Wisata Bukit Peramun dibuka pada tahun 2017, dikelola oleh HKM Air Selumar (ARSEL) Community. Pemandangan batu granit dan pemandangan hutan lindung menjadi suguhan utama di kawasan ini.
Baca juga:
* Foto-foto Cantik di Gurun Pasir dan Telaga Biru Bintan
* Pantai Apparalang di Bulukumba, Tebingnya Eksotis!
Lokasi Bukit Peramun
Bukit Peramun berada di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berjarak sekitar 20an kilometer, arah Utara – Timur Laut Kota Tanjung Pandan. Atau sekitar 22 kilometer dari Bandara Hanandjoeddin.
Lihat di Google Map: Bukit Peramun
Harga Tiket Masuk Bukit Peramun
- Tiket Masuk: Rp. 10.000
- Spot Foto mobil sedan: Rp. 10.000
- Spot foto lain: Rp. 5.000
- Pengamatan Tarsius: Rp. 100.000/orang
Banyak Jenis Pohon
Hutan disini memiliki 147 jenis pohon yang sebagian besar berkhasiat obat, delapan jenis tanaman anggrek dan 30 jenis lumut. Kawasan ini dikelola langsung oleh komunitas masyarakat setempat bernama Arsel binaan Bank Central Asia (BCA).
Trekking ke Puncak Bukit
Untuk menuju puncak yang tingginya 129 mdpl, wisatawan harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit dengan sudut kemiringan jalan (elevasi) 35 derajat. Meski medannya cukup menantang bagi mereka yang tidak terbiasa, namun pemandangan yang tersaji sesampainya di puncak sungguh indah.
Foto-foto di Puncak Bukit
Di puncak, wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil berfoto di sekitar batu granit dengan berbagai fasilitas yang disiapkan mulai dari mobil, sepeda ontel, hingga puncak pohon yang dipangkas untuk tempat berfoto. Jika cuaca mendukung, wisatawan juga bisa menikmati sunset di sana.
Melihat Tarsius dari Dekat
Memasuki malam hari, wisatawan dapat melihat monyet hantu mini bermata belo yang lebih dikenal sebagai tarsius. Warga setempat biasanya menyebut pelilian.
Rupa Tarsius memang unik. Ukurannya sebesar anak kucing, berbentuk monyet dengan ekor panjang dan memiliki mata besar serta bisa memutar leher sebanyak 180 derajat. Hidupnya pun nocturnal.
Keberadaan tarsius sangat dijaga oleh warga sekitar karena jumlahnya yang semakin sedikit. Mereka membatasi bahwa dalam satu minggu, hanya tiga kali pengunjung diperbolehkan melihat tarsius.
Cara pengunjung dapat melihat tarsius pun unik. Warga yang membiarkan tarsius hidup bebas di hutan hanya akan mencarinya ketika ada pengunjung yang ingin melihat. Mereka tidak meletakan tarsius di dalam kandang. Hal demikian dilakukan untuk menjaga kelestarian tarsius.
Waktu Melihat Tarsius
Wisatawan bisa melihat tarsius pada malam hari saat mereka mencari jangkrik. Waktu ideal yakni pukul 18.30 -21.00. Biasanya wisatawan diberi waktu sekitar 10-15 menit dengan jarak minimal 1 meter dari tarsius.
Selain itu juga tidak diperbolehkan menyalakan lampu flash selama memotret. Untuk penerangan, warga setempat akan membantu menggunakan lampu kecil yang cukup terang yang diletakkan dibelakang badan tarsius sehingga tidak menganggu hewan kecil tersebut.
“Cahaya lampu flash dapat merusak mata tarsius. Matanya bisa berair cukup banyak dan butuh waktu lama untuk penyembuhannya,” terang Adong lagi.
Waktu melihat tarsius berakhir saat hewan tersebut menunjukan tanda-tanda hendak melompat menuju pohon lain. Jika sudah begitu, pemotretan tarsius harus diakhiri dengan membiarkan mereka pergi.
Pemandu akan menegakkan batang pohon tempat tarsisus berdiri seperti sediakala dan membiarkannya lompat ke pohon lain.(*)
Foto/Gambar Bukit Peramun:
Baca juga:
* Sanghyang Kenit, Sajian Eksotis Sungai Citarum Purba
Demikian informasi mengenai wisata Bukit Peramun Sijuk Belitung yang hits sejak 2017 silam. Kita bisa datang di pagi, siang, atau sore hari. Menikmati keindahan alam bebatuan granit dan pepohonan di hutan lindung. Atau datang di malam hari untuk melihat Tarsius Belitung dari dekat. Selamat berlibur di Belitung.
Leave a Reply