Daftar Isi:
Setiap hari saya selalu melihat tanaman Alamanda di pekarangan rumah. Ya, tumbuhan Alamanda ini mengisi pagar rumah saya. Daun lebat dengan bunga alamanda kuning yang memberikan suasana segar. Sudah tahu bukan pohonnya seperti apa?
Tanaman Alamanda adalah tumbuhan hijau yang termasuk semak memanjat. Bisa mencapai ketinggian 2 meter atau menghasilkan batang yang memanjat sepanjang 6 meter atau lebih, sampai di mahkota pohon kecil.
Baca juga:
* Bunga Asoka, Si Cantik Wangi Penghibur Hati yang Sedih
Senang melihatnya di musim hujan. Daun-daun tanaman hias daerah tropis ini tumbuh lebih lebat. Bunga warna kuning keemasan banyak bermunculan.
Nama Ilmiah
Kingdom: | Plantae |
Clade | Tracheophytes |
Clade: | Angiosperms |
Clade: | Eudicots |
Clade: | Asterids |
Order: | Gentianales |
Family: | Apocynaceae |
Genus: | Allamanda |
Species: | A. cathartica |
Nama lain Bunga Alamanda
Banyak yang menyebut bunga ini dengan nama bunga terompet emas. Banyak juga yang menyebutnya bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup.
Asal Tanaman Alamanda
Sering melihatnya tapi belum tahu tanaman ini berasal dari mana. Cari-cari di berbagai bahan bacaan, semuanya menjelaskan bahwa tumbuhan ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan.
Dikatakan juga bahwa Alamanda banyak ditemukan di Brasil. Di negara ini alamanda banyak digunakan sebagai tanaman hias karena bentuk bunganya.
Pemilihan nama genus adalah untuk menghormati ahli botani asal Swiss yang bernama Frederik Allamand. Frederik Allamand lahir sekitar tahun 1735 dan meninggal setelah 1776.
Tanaman Alamanda
Tanaman ini adalah pemanjat kayu yang kuat dan membentuk belukar. Bisa mencapai ketinggian 2 meter, atau 6 meter saat merambat.
Biasanya dipangkas secara rutin agar memiliki ukuran yang sama sebagai tanaman hias.
Karena tidak bisa mengikat diri, biasanya harus ditempelkan dulu ke terali atau struktur pendukung lainnya.
Daun Alamanda
Daun Alamanda bentuknya melancip di ujung dengan permukaan daun yang kasar. Panjang daun antara 6-16 centimeter.
Daun biasanya berkelompok antara 3-4 helai.
Bunga Alamanda
Bunga terompet emas ini warnanya kuning. Dengan diameter bunga sekitar 5-7,5 centimeter. Terdiri dari 5 kelopak besar yang tumpang tindih. Ada beberapa bunga dalam 1 kelompok.
Bunganya memiliki bau harum.
Di negara 4 musim, bunga ini berkembang di musim panas dan gugur.
Cara Menanam Tanaman Alamanda
Bagaimana cara menanam, memperbanyak/reproduksi tumbuhan yang cantik ini? Coba simak ini.
Tanaman Alamanda bisa berkembangbiak dengan biji. Tapi kebanyakan orang memilih dengan cara stek batang. Karena beberapa variets hibrida sulit memunculkan kapsul biji.
Termasuk tanaman yang cepat tumbuh. Sehingga kita harus sering memangkas batangnya untuk menjaga penampilannya tetap indah.
Tanaman ini tidak memiliki sulur, sehingga perlu terali atau pagar untuk menopangnya.
Manfaat Bunga Alamanda
Tertulis di Wikipedia berbahasa Indonesia, bahwa bunga lonceng kuning ini memiliki beberapa fungsi medis. Salah satunya bisa digunakan sebagai laksatif.
Getah dari tanaman ini mempunyai sifat antibakteri. Bunganya juga mempunyai sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus.
Bunga lonceng kuning ini juga umum dimanfaatkan untuk obat pencegahan komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa.
Sedangkan akarnya bisa digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
Untuk pemakaiannya sebagai obat sebaiknya konsultasi dengan dokter ya.
Baca juga:
* Kembang Wijaya Kusuma, Sang Ratu Malam yang Indah dan Wangi
Kesimpulan
Tanaman Alamanda ini mudah untuk dikembangbiakkan dan asyik buat tanaman hias di rumah. Cara menanamnya pun mudah. Bisa dengan stek batang.
Tumbuhan Alamanda bisa menjadi penghias pekarangan rumah. Atau bisa juga ditanam di pot dan diletakkan di dalam ruangan. Asal tetap mendapat banyak sinar matahari tanpa halangan. Karena kalau ada halangan, produksi bunganya bisa menurun. Selamat menanam.
Leave a Reply