Daftar Isi:
Kesiapan menikah itu yang bagaimana ya? Apa tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang sudah siap untuk menikah? Karena banyak sekali orang yang ditanya siap menikah karena faktor usia yang sudah dianggap cukup.
Kesiapan menikah bisa dilihat dari banyak faktor atau pedoman. Bukan hanya usia, fisik dan mental saja. Namun ada beberapa hal lain yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Apalagi kalau hanya modal cinta ya. Yuk simak terus sampa selesai.
Baca juga:
* Menikah di Luar Negeri, Baca Syarat dan Ketentuannya Disini!
Kalau ditanya kapan siap menikah, jawaban kamu bisa jadi berbeda-beda. Ada sebagian pasangan yang sudah menjalin hubungan pacaran lama tapi belum ada keputusan kapan nikah. Ada juga beberapa yang kenal belum lama, tapi bisa langsung melangkah ke jenjang perkawinan.
Siap Menikah?
Kamu yakin sudah sangat siap menikah? Coba isi kuesioner dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini.
Klik untuk langsung masuk ke laman siapnikah.org milik BKKBN ini: Ingin Menikah? Yuk Cek Kesiapanmu
Pedoman Kesiapan Menikah
Lalu apa saja pedoman siap menikah yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu? Dilansir di indonesia.go.id, siap menikah bisa dilihat dari hal-hal di bawah ini:
1. Kesiapan Usia
Untuk menikah, idealnya untuk laki-laki adalah saat mencapai usia 25 tahun. Sedangkan usia ideal menikah bagi perempuan adalah 21 tahun.
Angka 21 dan 25 ini bukan tanpa dasar, tapi karena sudah ada riset mengenainya. Dalam berbagai studi, ditemukan bahwa laki-laki dan perempuan yang sudah berusia tersebut dinyatakan lebih siap secara fisik, psikologis, hingga finansial.
Sebaliknya, yang belum berusia 25 bagi laki-laki dan 21 bagi perempuan akan dianggap belum siap untuk menikah.
2. Kesiapan Fisik
Untuk menjalankan sebuah keluarga kamu juga akan membutuhkan kesiapan fisik. Kamu harus bekerja mencari penghasilan untuk menghidupi anggota keluarga. Juga harus mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Serta aktivitas seksual yang juga tidak kalah penting.
Kalau secara fisik tidak sehat atau tidak fit, sebaiknya berobat dulu. Seperti ada riwayat penyakit seperti darah tinggi, darah rendah, hepatitis, atau penyakit menular seksual.
Pastikan diri kamu benar-benar sehat sebelum menikah. Agar kamu dan pasangan siap membangun keluarga berkualitas.
3. Kesiapan Finansial
Banyak yang bilang bahwa uang itu bukanlah segalanya. Namun untuk memulai, menjalankan, dan menjaga sebuah keluarga, kamu akan memerlukan uang.
Jadi sebelum menikah, kamu juga harus mempersiapkan kekuatan finansialmu sesuai dengan kemampuanmu. Siapkan hal-hal yang diperlukan, seperti; persiapan kehamilan, kebutuhan sehari-hari, kebutuhan saat hamil, dan perawatan anak. Bahkan biaya pendidikan anak pun kalau perlu sudah kamu persiapkan sedari awal.
Kalau kamu sudah siap, kamu bisa mandiri secara finansial. Tidak merepotkan atau membebani orang tua atau keluarga kamu yang lain.
4. Kesiapan Mental
Yakinlah, dalam kehidupan ini kamu pasti akan menjumpai berbagai hal. Baik yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Termasuk berbagai cobaan atau masalah-masalah dalam berkeluarga. Tidak selamanya kehidupan ini berjalan mulus.
Terkadang, kamu akan menjumpai sifat pasangan yang berubah, kesulitan ekonomi. Atau juga sikap mertua dam keluarga besar masing-masing. Banyak pola kehidupan akan berubah.
Untuk menghadapi itu semua kamu harus memiliki kesiapan mental. Baik itu hal menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Sama-sama butuh mental yang baik.
5. Kesiapan Emosi
Kesiapan emosi juga penting lho. Saat masih lajang, kamu mungkin akan mudah emosi saat sedang berada dalam tekanan deadline perkerjaan. Akan mudah tersinggung atau mengumpat ke orang lain.
Atau saat sedang berada di jalan atau di mana saja, suka berteriak marah-marah.
Kalau ingin membina keluarga ya baiknya kamu belajar dulu untuk mengelola emosi.
6. Kesiapan Sosial
Kamu sudah tahu ini kalau manusia adalah mahluk sosial. Manusia bukan mahluk individu. Manusia harus memiliki kemampuan bersosialisasi. Termasuk saat sudah berkeluarga.
Kamu harus bisa bersosialisasi dengan keluarga pasanganmu. Juga bisa bersosialisasi dengan kawan-kawan dekat dari pasanganmu.
Mengikuti berbagai kegiatan kesukarelawanan akan sangat baik dan bisa menjadi bekal sebelum masuk jenjang pernikahan.
7. Kesiapan Moral
Moralitas itu universal, tidak pandang daerah, suku, atau agama. Kamu juga harus siap secara moral atau etika, untuk mengontrol perilaku dalam berkeluarga.
Misalnya, kamu harus menaati perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, sabar, dan jujur. Hingga bisa menjaga kepercayaan kalau diberi amanah. Dan sebagainya.
8. Kesiapan Interpersonal
Kemampuan interpersonal ada kaitannya dengan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Kalau kamu memiliki kemampuan interpersonal yang bagus, maka kamu bisa menjadi pendengar yang baik.
Kamu akan bisa berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang. Kamu bisa mendengar pendapat orang lain dan berdiskusi sebelum mengambil sebuah keputusan.
9. Keterampilan Hidup
Dari kecil sampai tua kamu akan membutuhkan berbagai keterampilan. Saat memasuki kehidupan rumah tangga, keterampilan itu akan semakin dibutuhkan.
Kamu harus menguasai berbagai keterampilan dasar, seperti membersihkan dan merapikan perabotan rumah tangga. Kamu harus bisa memasak, mengasuh dan mendidik anak. Kamu harus bisa menjalankan peran masing-masing baik sebagai suami atau istri.
10. Kesiapan Intelektual
Kesiapan intelektual juga sangat penting dalam berkeluarga. Kemampuan ini bisa terlihat dari bagaimana kamu mencari berbagai informasi seputar kehidupan keluarga.
Kalau kamu bisa menari dan mendapatkan informasi serta pengetahuan seputar berkeluarga, berarti kamu sudah siap menikah.
Kamu mengerti menjaga kesehatan reproduksi, mengerti pola mengasuh anak, pola hidup sehat, dan lainnya.
Yakin Sudah Siap?
Bagaimana sahabat keposiasi setelah membaca ini, kamu sudah siap menikah?
10 pedoman kesiapan menikah ini bisa menjadi pegangan kamu sebelum memasuki jenjang pernikahan. Masih ada ragu-ragu dalam hati atau sudah mantab betul siap menikah? Agar lebih yakin kamu bisa mengisi kuesioner di atas. Kamu bisa melihat skor yang keluar serta rekomendasi yang diperlukan.
Leave a Reply